Kepatuahan itu Tidak akan Pernah Pudar.

3 comments
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah) (Al Maa'idah:5).



Mereka adalah mahasiswa FPIK UB yang masjidnya terkunci, kedisiplinan yang sangat tinggi benar-benar ditegakkan ketika adzan terdengar maka haruslah langsung berangkat ke masjid dengan sholat berjamaah karena mau tidak mau tenggang waktu yang diberikan hanyalah 1 jam mulai dari awal jam sholat untuk berada di dalam masjid, lebih dari itu masjid akan dikunci kembali.
Hal ini mengingatkan sebuah hadist tentang keutamaan berjamaah. Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”….Seandainya mereka tahu ganjarannya, maka pastilah mereka akan mendatanginya walau pun dengan merangkak (HR. Muttafaqunalaihi)”.
Merekapun yang perempuan karena bagian perempuan tidak memiliki teras yang cukup untuk digunakan shalat maka merekapun sampai sholat di samping teras bagian laki-laki yang kira-kira luasnya 4 keramik tersebutpun digunakan bukan karena bagian di dalam masjid sangat penuh digunakan untuk sholat ataupun penuh orang karena majelis ilmu yang diadakan di dalam masjid tersebut tetapi hal itu dilakukan karena masjidnya sudah waktunya dikunci. Tapi itulah mahasiswa FPIK UB akan berusaha demi memenuhi kewajiban sebagai muslim.
Begitulah ketika kita disibukkan dengan banyak urusan dunia sampai terkadang membuat kita penat, maka tinggalkanlah sebentar ketika ada yang memanggil dengan sifat-sifat namaNYA dalam adzan “Allah hu akbar-Allah Maha besar” yang mengingatkan untuk meninggalkan sejenak urusan kita di dunia ini karena ada yang Maha besar daripada urusan dunia kita yaitu Allah SWT. Maka saat hamba tersadar akan hal tersebut hambapun menangis kenapa dunia ini sungguh membuat manusia lalai akan asalnya dan tempat kembalinya.

Saya tidak sengaja pagi itu melihat adik-adik mahasiswa FPIK UB yang masih istiqomah tidak tergoyahkan hati mereka untuk mengambil air wudlu walau pintu masjid terkunci tapi tetap mengerjakan sholat duha. Hati sayapun tersentak untuk mendoakan semoga mereka selalu mendapat petunjuk serta agar mereka juga bedoa untuk yang berwenang tersadar agar menjadikan tempat peribadahan itu tidak kesepian di dalamnya dengan bacaan-bacaan Al-Qur’an, tidak kesepian di dalamnya dengan sholat sunnah seperti sholat duha yang dikerjakan sebagian orang di dalam masjid itu, tidak kesepian dengan diadakannya majelis yang di dalamnya adalah majelis ilmu yang bermanfaat.

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (At Taubah:18).

3 komentar:

  1. mbak...saya cm bisa menangis..melihat kondisi kita ,,ingin rasanya meminta Allah menegur pakde..ya Allah ampunilah beliau,atas ketidaktahuan beliau,semoga beliau bukan org2 yang melampaui batas.erlin

    BalasHapus
  2. Semoga MBU bisa segera digunakan sesuai dengan fungsinya..., tidak seperti sekarang..., terbatas dg peraturan yg akhirnya memberikan keterbatasan dalam beribadah...

    BalasHapus

Monggo....^_^