Percaya Diri Dengan Bakteri

4 comments
-->
Sudah lama tidak mengisi blogku karena banyak praktikum dan praktikumnya cukup lama juga untuk satu mata kuliah selama 5 hari yang  saya lakukan sampai malam-malam demi menumbuhkan bakteri-bakteri dari sampel yang telah kita bawa hasil dari praktikum lapang. Sampel yang kita pakai adalah tentunya hasil perikanan dari salah satu home industry dan TPI tiiiiiiiiit disamarkan ya  hehehe…padahal juga udah pada tahu to..kemana anak THP kemaren jalan-jalan….
Inilah praktikum sanitasi dan Hygiene…hari pertama seperti biasa segala praktikum yang berkenaan dengan mikroorganisme adalah mempersiapkan alat-alat untuk disterilisasi, feeling dah gak enak ini karena banyak banget cawan dan pipet serologis yang akan disterilisasi wah2 pasti ini banyak banget yang akan diujikan….sampailah pada hari ke-dua praktikum inilah yang ditunggu temen-temen karena praktikum di lapang agak merefresh otak biar gak di LAB melulu. kebetulan saya kebagian di kelompok home industry sehingga saya pun bersama temen-temen yang sekelompok home industry turun duluan raut mukapun sama semua bentuknya kedua alis ini semikn saling mendekat karena kepanasan…. Sudah terbiasa dengan hawa malang terjun di dekat pantai langsung pada tutup hidung juga karena baunya…padahal anak perikanan…tapi lama kelamaan juga tidak apa-apa. Kelompokku pas kebagian praktikum lapang di home industry punya bu tidjah… kamipun disambut oleh ibu tidjah yang lagi memilih dan memilah ikan-ikan keringnya. Seneng banget kelompokku kompak ada yang mewancarai ibunya, ada yang bagian prepare alat, ada juga yang ahli potret serta menjadi penasehat, sedangkan aku dan salah satu temenku yeni kebagian swab baju, tangan, dan pisau apa itu swab? Swab dalam praktikum yang kita lakukan kemaren adalah menyeka permukaan yang kita tuju dengan menentukan luas permukaannya yaitu 2x3 di kertas alufo yang kita temepelkan di tangan, baju, dan pisau yang digunakan  ibu yang bekerja di situ lalu diseka dengan cotton bath yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam Na-fis 0,9%. Stelah itu dimasukkan Na-fis lagi.
 Her..her..kertas label her..her tabung reaksi, talinya her, alkoholnya mana her…itulah herdi bgaian prepare peralatan seperti seorang suster yang menemani dokter saat operasi bedah…hehehe dan pekerja yang kita ambil sasaran bakterinya adalah pasien kita.... ibunyapun bingung tiap kali melakukan perlakuan kita semprat semprot alcohol dan semakin heran saat kita mengoles-oleskan cotton bath di tangannya, bajunya dan pisau yang digunakan. Jadi tersenyum sendiri kalau teringat ekspresi ibunya...nah hasil swab itu tadi yang akan kita uji bateri staphilococus dan koliform di LAB mengenai sanitasi pekerja dan peralatan. Nah ada lagi sanitasi lingkungan yaitu dengan menaroh cawan petri yang berisi NA dan PDA di dekat produk-produk yang sedang ditangani dengan mebuka cawan selama 5 menit setelah itu semua uji dilakukan di LAB tercinta LAB mikrobilogi yang…. Ini dia urutan pertama kunci SSOP (Standart Sanitation Operation Process) yaitu kemanan air yang digunakan dalam proses di industry tersebut, ni si tyas ni mau ambil air yang digunakan untuk merendam ikan-ikan,  pas mau dibuka penutup tempat airnya eh bu tidjah bilang…he nak..mau ngapain sini ibuk aja yang ngambilin nanti kotor semua….sini2…tyas bilang gak usah buk gak usah padahal dalam hati dia berkata “iya banget buuuk ni tolong dibuakin…baunya mantab banget ni buuk”  akhirnya masuklah juga air itu ke dalam botol yang telah disterilisasi…hemmm tunggu aja hasil uji e.coli di LAB nanti… nah terakhir gmn mbk gmn mbk cenul sudah selesai wawancaranya …”o sudah-sudah walau terkadang ditanya apa jawabnya apa hehehe” ok ok saatnya bang budi potert kita bersama-sama…eits bu tidjah beraksi lagi eh nak-nak jangan deket-deket ma ibuk nanti baunya jadi gak enak..o..ndak apa-apa buk.. 1,2,3 CEKRIK……………….
Bagaimana prosesnya di LAB tunggu aja nanti laporanku kalau sudah selesai yang jelas ini dia hasil uji di lab yang bikin kita ngeri melihatnya karena produk perikanan yang disana itulah yang juga sering kita konsumsi…zeeeek….ini dia, sempet nekat juga mebuka tutup cawan petri untuk lebih jelas tahu koloninya…liiif…t u t u p… bau…hohoho temen-temenpun berteriak…  Hp pun saya beri alkohol setelah digunakan untuk foto bakteri Karena saya ndak mau bernasib sama dengan beberapa temen saya yang dulu saat parktikum mikrobiologi pangan terkontaminasi sama e.coli sementara kita juga sedang identifikasi bakteri e.coli dari sampel air yang telah diambil baik dari home industry ataupun TPI ternyta hasil LAB membuktikan semuanya positif terkena e.coli 

koloni bakteri Staphylococus sp pada media BPA (Broth Parker Agar) dari baju pekerja 
-->
-->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
Koloni bakteri koliform pada media EMB (Eosin metilene blue)

--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> -->
--> --> --> --> -->
Padahal di dalam UU kita sudah sangat baik mengatur pelayanan makanan seperti dalam
 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN
Pasal 2
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain :
a. tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza,
diare, penyakit perut sejenisnya;
b. menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);
c. menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian;
d. memakai celemek, dan tutup kepala;
e. mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
f. menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan
alas tangan;
g. tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut
atau bagian lainnya);
h. tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan
atau tanpa menutup mulut atau hidung.
Ya bagaimanapun saya akui memberikan penyuluhan kepada masyarakat kecil sangatlah sulit karena sudah terbiasa apalagi kalau sudah bilang “yang penting payu or yang penting laku” hem..itulah kenapa saya mengilustrasikan “percaya diri dengan berbagi bakteri“. ya tapi seenggaknya meminimalisasi sedikit demi sedikit mungkin bisa dilakukan dengan cara lebih merakyat atau lebih dekat dengan rakyat kecil, hal itu bisa lebih diusahakan. Doakan saja bisa studi lebih lanjut mengenai kesehatan masyarakat ataupun kemanan pangan. Ada satu lagi senjata yang lebih aman selain menjaga sanitasi dan hygiene untuk pangan yang akan kita konsumsi karena kita harus akui bakteri dan jamur selalu ada di sekitar kita baik disadari ataupun tidak, maka dari itu ucapkanlah do’a sebelum kamu makan ^_^


4 komentar:

  1. wah.. sering2 berbagi ilmu... jadi qt juga belajar perikanan... lanjutkan!!!

    BalasHapus
  2. kereenn..
    saya uji cemrn mikro pada jamu sachet.. :D

    bbrpa hari setlh prktikum, saya trkena fever..
    mungkin lantrn hp yg sya gunkn utk potret bktrix gk saya semprot dgn alkohol.. :D

    btw.. laporan x mana..?? :)

    BalasHapus
  3. wan ni anonim siapa ya? kasih identitasnya biar jelas..laporan..nanti saya publish dah..wah kena fever..fever jenis apa? yellow fever, apa yang karena bakteri yg menyebabkan infeksi saluran pernafasan?

    BalasHapus

Monggo....^_^