Tes saja

3 comments
Kalau ada orang yang meminta-minta dengan keadaan pakaian yang lusuh, kotor, dan tidak menarik, tetapi saya tidak sedang bertanya apakah mereka pura-pura ataukah memang benar adanya...
yang sedang ingin ditanyakan adalah ketika kita ingin memberi, sudahkah pemberian tersebut memang pertama kita persembahkan karena Allah?
Karena Allah suka dengan orang-orang yang mengasihi sesama terutama kepada orang fakir, miskin dan anak-anak yatim. Ada kan di dalam Al-qura'an dalilnya, tinggal ketulusan yang kita punya saja untuk dites apakah kita memberinya karena Allah atau karena yang lainnya
karena ga enak jika tidak memberi ?
karena ada recehan ?
karena kasihan ?
karena itung-itung pernah sedekah?
atau mungkin ada yang ingin menambahkan karena unsur sosial lainnya?

Hmh... semua itu baik... baik banget... tetapi ketika kita mengerjakannya untuk Allah maka kita harusnya inginnya memberi yang terbaik. Adapun kalau yang kita beri dapat tertolong atau berakibat baik lainnya, itu hanya salah satu kuasa Allah yang ditunjukkan bukan kuasa kita, kita hanya berbuat apa yang disukai Allah biar Allah yang mengatur segalanya sehingga hati kitapun selalu dalam keadaan sukacita. Bahkan untuk Allah adalah niat awal yang harus ditata. Kenapa gitu?
Seperti yang dibilang Ibnu Qayyim "Andaikan kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hatimu akan meleleh karena cinta kepada-Nya". jadi jika kita sudah bilang ini "untuk Allah" maka kita sedang berhadapan dengan Tuhan yang kita cintai.
Ya Allah yang maha Penyayang yang juga menciptakan rasa sayang, begitulah kalau kita memberikan sesuatu ke orang yang kita sayangi pasti inginnya memberikan yang terbaik apalagi ngasih ke Pencipta orang yang kita sayang, tentunya harus jauh lebih baik sebisa mungkin. 
Balik lagi ke topik perbincangan tadi... 
Tes aja kalau pada saat kita ngasih ke mereka yang tadi saya bilang yang lusuh dan tidak menarik menurut mata ini... kalau di saku pas ada uang duaribuan misal yang satunya lusuh yang satunya lagi bagus. Mana yang akan kita berikan kepada mereka? Apakah kita akan mencocokan apa yang kita beri dengan keadaan seseorang, karena orangnya lusuh dikasih uangnya juga yang lusuh? dari situ kita bisa menilai niat pribadi dalam berbuat karena manusia atau karena Lillah. Tetapi jika memang apa yang diberi itu diniatkan untuk Allah apakah kita tidak malu memberikan uang yang lusuh tadi dipersembahkan untuk Tuhan kita Allah yang katanya kita cintai???

Nasehat ini terinspirasi dari kajian ustad khalid basalamah bisa disearching di youtube :)
Semoga bisa menjadi renungan apa yang sudah kita perbuat dan motivasi untuk berjalan di jalan selanjutnya.

3 komentar:

  1. Saya biasanya bismillah ngasih. Tp klo lusuh pun dsn memintanya sbg profesi, ngedumel jg akhirnya

    BalasHapus
  2. saya lebih suka sumbang via yayasan atau kotak amal di kajian yang dilabeli masing masing sesuai tujuan karena saya yakin mereka lebih paham kemana harus mengalokasikan hehe
    salam kenal ya alif

    BalasHapus
  3. saya lebih mending ke mesjid ,, urusan dipakai apa disana yang penting untuk kepentingan masjid ,, saya hanya niat menyumbang saja :)

    BalasHapus

Monggo....^_^